![]() |
(Foto : Budiman Satriadi Kabid P3KL Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur) |
RAGAM LOMBOK - Cuaca yang lembab dan basah selama musim kemarau tahun ini memicu kekhawatiran Dinas Kesehatan Lombok Timur terhadap peningkatan kasus penyakit yang berkaitan dengan lingkungan dan saluran pernapasan.
Kondisi cuaca yang tidak biasa ini dinilai sangat mendukung berkembangnya berbagai penyakit, terutama infeksi saluran pernapasan dan penyakit yang berkaitan dengan kelembaban tinggi.
Budiman Satriadi Kabid P3KL Dinkes Lotim menyampaikan, bahwa dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, jumlah kasus penyakit saat ini mengalami peningkatan signifikan.
“Kalau dibandingkan dengan tahun lalu, kasus-kasus infeksi meningkat. Kelembaban yang tinggi dan lingkungan yang kurang bersih menjadi pemicu utama. Ini tentu harus menjadi perhatian bersama,” ujarnya.
Salah satu penyakit yang mengalami lonjakan adalah Demam Berdarah Dengue (DBD). Kondisi cuaca yang lembab menjadi lingkungan ideal bagi nyamuk Aedes aegypti untuk berkembang biak. Dinas Kesehatan telah menginstruksikan seluruh puskesmas untuk meningkatkan upaya pencegahan, termasuk edukasi masyarakat terkait Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
“Edukasi kepada masyarakat penting, khususnya dalam menjaga kebersihan lingkungan dan rutin melakukan 3M: menguras, menutup, dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk,” jelasnya.
Selain DBD, penyakit pernapasan seperti pneumonia pada balita juga dikhawatirkan meningkat akibat kombinasi kelembaban tinggi dan debu yang bertebaran di udara. Meski musim kemarau, tingginya kelembaban memperburuk kualitas udara yang dapat memicu gangguan pernapasan, terutama pada anak-anak.
Dinas Kesehatan mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan menjaga kesehatan lingkungan demi mencegah lonjakan kasus penyakit yang lebih luas.(RL).