RAGAM LOMBOK - Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur menggelar rapat evaluasi realisasi pupuk bersubsidi tahun 2025. Dalam rapat tersebut, disampaikan bahwa penyaluran pupuk tahun ini berjalan cukup baik dengan ketersediaan stok yang melimpah.
“Tahun ini pupuk mencari petani, bukan petani yang mencari pupuk,” ujar L. Fathul Kasturi Kadis Pertanian Lombok Timur, Rabu (29/10).
Lanjutnya, hingga bulan September 2025, realisasi penyaluran pupuk subsidi telah mencapai 48 persen. Sisa kuota pupuk yang belum tersalurkan akan dioptimalkan pada triwulan terakhir, yaitu bulan Oktober hingga Desember.
Pemerintah daerah menargetkan seluruh pupuk subsidi dapat tersalurkan kepada kelompok tani sesuai dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) pada akhir tahun ini.
“Insya Allah pada 31 Desember nanti, seluruh pupuk subsidi sudah terbagi habis di kelompok tani sesuai RDKK yang telah disusun sejak awal tahun,” ujarnya optimistis.
Sementara itu, untuk persiapan tahun 2026, Dinas Pertanian menyampaikan bahwa kelompok tani telah menyusun RDK baru dan memasukkannya ke dalam aplikasi resmi. Saat ini, pemerintah daerah menunggu alokasi pupuk dari pemerintah pusat. Diharapkan jumlah alokasi tersebut sesuai dengan kebutuhan petani sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.
Selain ketersediaan pupuk, kabar baik juga datang dari sisi harga. Petani disebut cukup bahagia karena harga eceran tertinggi (HET) tahun ini mengalami penurunan sebesar 30 persen, sehingga memberikan keuntungan lebih bagi petani.
“Kenaikan ini cukup menggembirakan, karena pendapatan petani ikut meningkat seiring membaiknya harga di pasaran,” tutupnya.(RL).
