Penetapan Lombok Timur sebagai pilot project menjadikan daerah ini sorotan nasional dalam pengembangan layanan kesehatan bagi mustahik.
Ketua Baznas Lombok Timur, H. Muhammad Kamli, mengungkapkan bahwa kunjungan tersebut merupakan buah dari proses panjang dan intensif. “Ini adalah hasil dari lobi dan silaturahmi selama kurang lebih dua bulan. Kehadiran beliau besok membuktikan keseriusan Baznas Pusat menjadikan Lombok Timur sebagai percontohan,” ucapnya Rabu (10/12).
Ia, menegaskan bahwa langkah ini menjadi tonggak penting bagi peningkatan peran Baznas dalam pelayanan kesehatan berbasis dana zakat.
Rumah Sakit Sehat Baznas sendiri diproyeksikan menjadi fasilitas kesehatan terdepan yang pembiayaannya bersumber dari dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS). Kunjungan ini tidak hanya berfokus pada verifikasi, tetapi juga membuka peluang strategis bagi Lombok Timur.
"Dengan proyeksi dana kelolaan Baznas Pusat yang mencapai Rp 500 triliun pada 2026, daerah ini berpotensi mendapatkan berbagai program nasional berskala besar", tambahnya.
Dalam kesempatan audiensi nanti, Bupati Lombok Timur disebut akan mengusulkan sejumlah program prioritas yang mendesak. Di antaranya peningkatan dukungan penanganan stunting, pengembangan Program Lumbung Pangan, Program Rumah Layak Huni (Mahyani), serta permintaan paket bantuan sosial skala besar menjelang Bulan Suci Ramadan. Usulan tersebut diharapkan dapat memperkuat layanan sosial dan pemberdayaan masyarakat di Lombok Timur.
Menyambut pejabat setingkat menteri, Baznas Lombok Timur bersama Pemerintah Daerah telah menyiapkan penyambutan khusus. H. Muhammad berharap seluruh lapisan masyarakat dapat mendukung penuh keberlanjutan Rumah Sakit Sehat Baznas sebagai aset besar bagi kesejahteraan masyarakat.
“Ini adalah kesempatan kita untuk menyiarkan harapan besar masyarakat Lombok Timur, serta membangun kepercayaan publik terhadap pengelolaan Baznas yang transparan dan amanah,” tutupnya.
