RAGAM LOMBOK – Ratusan pemuda di Desa Jantuk, Kecamatan Sukamulia, Kabupaten Lombok Timur, menggelar tradisi unik pasca-Lebaran, yaitu berkuda mengelilingi desa. Tradisi ini dilakukan setiap tanggal 1 dan 2 Syawal, dimulai sejak subuh hingga pukul 07.00 pagi.

Tradisi berkuda di Desa Jantuk bukan sekadar hiburan, melainkan upaya mengenang sejarah pasukan kuda desa yang dahulu diperbantukan dalam perang melawan penjajah.

Menariknya, tradisi ini tidak hanya diikuti oleh warga yang memiliki kuda sendiri. Banyak peserta yang menyewa kuda dengan tarif mencapai Rp4 juta per ekor untuk 24 jam.
Sekretaris Desa Jantuk, Azizul Hakim, menyampaikan bahwa aktivitas berkuda ini aman untuk semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Bahkan, banyak perempuan yang turut serta dengan antusias dalam tradisi tahunan ini.

"Semua kalangan aman untuk menaiki kuda", jelasnya, Selasa (1/4).

Sementara, seorang penunggang kuda, Atil Arsit, mengungkapkan bahwa selain sebagai bagian dari tradisi, berkuda juga menjadi ajang mempererat silaturahmi antarwarga desa.

Dengan antusiasme yang tinggi dari masyarakat, tradisi berkuda di Desa Jantuk tetap lestari dan menjadi bagian penting dalam perayaan Lebaran.(RL)