(Foto : Tim penilai lomba Desa Peduli Pekerja Migran Indonesia (PMI) )

RAGAM LOMBOK -  Kepala Desa Borok Toyang, Kecamatan Sakra Barat, Lombok Timur, Suparman, mengungkapkan apresiasi dan kebanggaan atas kehadiran tim penilai lomba Desa Peduli Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berkunjung langsung ke desanya. Lomba ini merupakan kali pertama bagi Suparman menjabat sebagai kepala desa dan menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi seluruh warga Desa Borok Toyang.

“Ini lomba desa pertama yang kami ikuti selama menjabat sebagai Kades. Ini bukan hanya soal menang atau tidak, tetapi juga bentuk apresiasi bagi kerja keras dan semangat warga,” kata Suparman, Kamis (19/6). Ia juga menyebutkan bahwa partisipasi warga dalam lomba ini muncul dari inisiatif sendiri, tanpa paksaan dari pihak mana pun.

Hal serupa juga disampaikan Wakil Bupati Lombok Timur, H. Edwin Hadiwijaya. Menurutnya, keseriusan pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan bagi PMI telah dimulai sejak 2014 dengan hadirnya Kantor Imigrasi di Lombok Timur. “Saat ini kami juga tengah mengupayakan agar Kantor Imigrasi dapat berdiri sendiri sebagai Kantor Imigrasi Lombok Timur. Bahkan, Bapak Bupati juga telah mengangkat staf khusus untuk para PMI guna memperkuat pelayanan bagi tenaga kerja migran dari daerah ini,” jelas Edwin.

Sementara Kartika, Tim penilai dari daerah tertinggal dan pengembangan sumber daya alam juga memberikan apresiasi tinggi bagi Desa Borok Toyang. Mereka mengungkapkan bahwa untuk masuk dalam nominasi 5 besar lomba ini bukan hal yang mudah. “Seleksi dimulai dari awal Mei, dari total 54 peserta dari berbagai daerah di Indonesia yang memiliki sumber PMI. Setelah itu, peserta disaring hingga menjadi 34, kemudian menjadi 10 peserta yang berhak mengikuti presentasi dan wawancara secara daring,” jelasnya.

Saat ini, Desa Borok Toyang telah berhasil masuk dalam 5 besar peserta dan berhak mengikuti tahap penilaian lapangan, yaitu verifikasi langsung terkait dengan apa yang disampaikan sebelumnya. “Penilaian ini juga untuk memastikan aspek perlindungan bagi keluarga PMI dan aspek pemberdayaan PMI memang benar dilaksanakan di Desa Borok Toyang,” imbuh Tim Penilai.

Pencapaian ini menjadi bukti nyata kerja keras dan keseriusan Desa Borok Toyang dalam memberikan pelayanan, perlindungan, dan pemberdayaan bagi para PMI dan keluarganya.(RL)