(Foto : Tumpukan sampah di Pantai Labuhan Haji, saat dibersihkan oleh pihak Forkopimcam yang dibantu warga).

RAGAM LOMBOK - Tumpukan sampah kembali mencemari kawasan pesisir Pantai Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur. Kondisi ini tak hanya membuat pantai terlihat kumuh dan berbau, namun juga berdampak langsung pada aktivitas nelayan. Bahkan, tumpukan sampah juga ditemukan hingga ke tengah laut, mengganggu jaring tangkap nelayan.

Camat Labuhan Haji, Baiq Lian Krisna Yutarti, mengungkapkan, persoalan sampah menjadi masalah klasik yang terus berulang di kawasan hilir pesisir selatan Lombok Timur. Tidak hanya di Pantai Labuhan Haji, tetapi juga menyebar hingga ke Pantai Maik Anyir.

"Pantai di Labuhan Haji dipenuhi oleh sampah, bahkan bukan hanya di bibir pantai, di air laut pun sampahnya juga sangat banyak," ungkapnya, Kamis (31/7).

Ia menyebut, pihaknya bersama desa, kelurahan, dan masyarakat telah berupaya membersihkan pantai. Namun, upaya manual belum mampu menuntaskan tumpukan sampah yang jumlahnya sangat besar. "Alhamdulillah, ada masyarakat yang berinisiatif menyumbangkan alat berat untuk membantu membersihkan sampah di pesisir pantai," ujarnya.

Baiq Lian juga menyoroti jenis sampah yang mendominasi, yakni sampah plastik yang sangat sulit terurai dan membahayakan ekosistem laut. Ia berharap semua pihak, tak hanya pemerintah dan masyarakat, ikut peduli menjaga lingkungan. "Kami berharap ada regulasi yang mendorong pemasangan jaring sampah di setiap perbatasan wilayah desa dan kelurahan, agar sampah tidak masuk ke laut," tambahnya.

Kekhawatiran juga muncul terhadap potensi penyebaran penyakit akibat kondisi tersebut. Selain mencemari lingkungan, sampah ini juga menjadi hambatan serius bagi nelayan yang kesulitan melaut. “Jaring nelayan bukan menangkap ikan, tapi menangkap sampah. Ini menjadi keluhan utama mereka,” terang Lian.

Situasi ini menjadi alarm keras bagi semua pihak agar lebih serius menangani persoalan sampah, khususnya di wilayah pesisir. Kolaborasi lintas sektor, penegakan aturan lingkungan, serta perubahan perilaku masyarakat menjadi kunci untuk menyelamatkan pantai dan laut dari ancaman kerusakan lebih parah.(RL).