RAGAM LOMBOK– Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Pringgasela menyebabkan bagian atap bangunan SDN 2 Jurit nyaris roboh. Kondisi ini dipicu oleh kayu penyangga atap yang sudah lapuk dimakan usia.

Demi keselamatan para siswa, pihak sekolah terpaksa mengosongkan 9 dari total 12 ruang kelas yang ada. Saat ini, hanya 3 ruang kelas yang masih dinyatakan layak pakai.

Untuk memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, pihak sekolah menerapkan sistem pembagian waktu masuk. Sebagian siswa belajar di pagi hari, sementara sebagian lainnya masuk siang.

Namun karena keterbatasan ruang, area parkir guru pun disulap menjadi ruang belajar tambahan demi menampung para siswa.

Kepala SDN 2 Jurit, Lalu Suparlan, menyampaikan bahwa laporan kerusakan telah disampaikan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Pihaknya berharap ada bantuan perbaikan dalam waktu dekat.

Saat ini, SDN 2 Jurit memiliki sekitar 350 siswa yang terdampak langsung oleh kondisi bangunan yang rusak tersebut.

Razy Wanidirman, salah seorang Siswi SDN 2 Jurit, mengaku tidak nyaman mengikuti pembelajaran, karena keadaan bangunan yang nyaris roboh.

"Selain karena cuaca, kita juga tak nyaman belajar, karena sekolah nyaris ambruk", jelasnya.(RL).