RAGAM LOMBOK - Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin, menegaskan bahwa dalam waktu dua minggu pihaknya akan menuntaskan apa yang menjadi tuntutan massa aksi mahasiswa terkait desakan pencopotan Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Lotim. Hal ini disampaikannya saat menerima audiensi massa aksi yang menggelar unjuk rasa di depan kantor bupati.

Dalam penyampaiannya, Bupati meminta agar aspirasi yang disuarakan dapat disampaikan dengan baik tanpa tindakan anarkis. 

“Silakan sampaikan aspirasi dengan tertib, jangan sampai ada sikap yang merugikan kita semua,” tegasnya di hadapan massa Rwbu (3/9).

Setelah mendengar jawaban dari bupati, ratusan mahasiswa kemudian melanjutkan aksinya menuju kantor DPRD Lotim. Di sana, mereka langsung diterima Ketua DPRD bersama sejumlah ketua fraksi.

M. Yusri, Ketua DPRD pun menyatakan siap menangguhkan dan menyepakati rekomendasi sesuai dengan apa yang menjadi tuntutan massa aksi.

Sekwan DPRD Lotim, Ahyan, yang turut menemui mahasiswa, menegaskan bahwa posisinya memang berada di bawah kewenangan bupati. “Kalau soal jabatan saya, semua itu merupakan hak prerogatif bupati,” ujarnya di hadapan massa aksi.

Aksi jilid dua ini digelar mahasiswa karena pada demonstrasi sebelumnya, pihak sekretariat DPRD justru membagikan nasi bungkus kepada massa, dan petugas yang hadir. Bukannya diapresiasi, tindakan itu dinilai melecehkan gerakan mahasiswa hingga menjadi bahan perbincangan di berbagai platform media. Para mahasiswa mengaku merasa direndahkan dan dipermalukan.

Setelah mendapatkan jawaban dari bupati, pimpinan DPRD, serta penjelasan Sekwan, massa aksi akhirnya membubarkan diri dengan tertib. Meski demikian, mahasiswa menegaskan akan terus mengawal janji penyelesaian yang dijanjikan dalam kurun waktu dua minggu ke depan.(RL).