RAGAM LOMBOK - Puluhan siswa dari tingkat TK, SD, hingga SMP di wilayah Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur, diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan MBG yang mereka terima pada Jumat (17/10) pagi.

Beberapa jam setelah menyantap makanan tersebut, sejumlah siswa mulai merasakan gejala mual dan muntah. Bahkan, beberapa di antaranya baru mengalami gejala ketika sudah tiba di rumah masing-masing. Menyadari kondisi itu, para orang tua segera melarikan anak-anak mereka ke Puskesmas Batuyang dan sejumlah klinik desa terdekat untuk mendapatkan penanganan medis.

Kepala Puskesmas Batuyang, Lalu M. Ilmi, membenarkan adanya dugaan keracunan makanan yang menimpa total 23 siswa dari berbagai sekolah di wilayah Pringgabaya. 

“Siswa yang mengalami gejala berasal dari SMP 3 Satap Pringgabaya, SDN 6 Pohgading, SDN 5 Pohgading, SDN 8 Pohgading, SD Islam Darul Hikmah, dan TK Buah Hati Gegurun,” ungkapnya Sabtu (18/10).

Menurut Ilmi, kondisi para siswa bervariasi. Sebagian hanya memerlukan perawatan ringan dan sudah diperbolehkan pulang setelah diberikan obat, sementara beberapa lainnya sempat menjalani perawatan di Puskesmas Batuyang. “Hingga Sabtu pagi, tersisa dua pasien yang masih dirawat. Keduanya dalam kondisi membaik dan kemungkinan besar sudah bisa pulang hari ini,” tambahnya.

Salah seorang wali murid, Solihin, mengungkapkan kekhawatirannya atas kejadian tersebut. Ia berharap pihak terkait segera menelusuri penyebab pasti agar kejadian serupa tidak terulang. “Kami semua kaget, anak-anak tiba-tiba muntah setelah makan MBG itu. Syukurlah mereka sekarang mulai membaik,” ujarnya.

Sementara itu, pihak Dinas Kesehatan Lombok Timur telah menurunkan tim untuk mengambil sampel makanan MBG yang diduga menjadi penyebab keracunan. Sampel tersebut akan diuji di laboratorium guna memastikan kandungan yang memicu gejala pada para siswa. Hasil uji laboratorium diharapkan dapat segera diketahui untuk menentukan langkah penanganan lebih lanjut.(RL).